belajar bahasa inggris tanpa gramar cepat dan mudah secara mandiri

Sabtu, 22 Juni 2013

Aspek-Aspek Dasar Sistem Komputer

Aspek-Aspek Dasar Sistem Komputer ada dua, yaitu:
1. Aspek Teknis
2. Aspek non Teknis


Aspek Teknis meliputi: Hardware, Software, & Brainware
Aspek non Teknis terutama berkaitan dengan dukungan manajemen, kegagalan komputerisasi umumnya disebabkan oleh non teknis. Oleh sebab itu, apabila kita akan melakukan komputerisasi, maka sebaiknya aspek non teknis ditangani terlebih dahulu.

Pengertian:

1. Hardware adalah semua bagian peralatan fisik yang ikut membentuk sistem komputer, termasuk peralatan tambahan lainnya yang memungkinkan komputer bekerja sebagaimana mestinya.

2. Software yaitu semua bagian yang ikut membentuk sistem komputer di luar peralatan fisiknya. Fasilitas inti software mencakup sistem desain, program komputer, prosedur-prosedur, dan standar-standar yang diberlakukan. Dengan demikian software dapat kita bagi menjadi dua kategori yaitu:
  • Software Program (Contoh: Dokumentasi)
  • Software non Program (Contoh: Dokumentasi Sistem / Program)
3. Brainware adalah tenaga pelaksana di dalam suatu sistem pengolahan data berbasis komputer. Brainware dapat kita bagi menjadi empat kategori yaitu:
  • Sistem Analis adalah orang yang bertanggung jawab di dalam membangun atau mengembangkan fasilitas komputer.
  • Programmer adalah orang yang bertanggung jawab di dalam menyusun intruksi-intruksi komputer.
  • Computer Operator adalah orang yang bertanggung jawab dalam operasi pengolah data sehari-hari. Merekalah yang menjalankan aplikasi-aplikasi komputer perusahaan, seperti aplikasi keuangan, aplikasi kepegawaian, dll.
  • Data Entry Operator adalah orang yang bertanggung jawab dalam menangani data. Mulai dari mengumpulkan, memeriksa, menyiapkan, sampai memeriksa hasil-hasil pengolahan data dan mendistribusikannya.

Komponen Fungsional Komputer

Komponen Fungsional Komputer terbagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Alat Pembaca - Input Unit
Input Unit adalah suatu unit yang berfungsi untuk membaca input atau data untuk kemudian meneruskannya ke memory unit untuk disimpan melalui perantaraan CPU. (Contoh: Keybord, Mouse, Disk Drive, Scanner).
Input Unit mempunyai dua pengertian, yaitu:
  • Input sebagai data
  • Input sebagai alat
2. Alat Pemroses - Central Processing Unit (CPU)
CPU adalah suatu unit yang sangat penting bagi sistem komputer, begitu pentingnya sehingga sering disebut jantungnya atau otaknya komputer. CPU berfungsi untuk melakukan pengolahan data sekaligus mengontrol jalannya proses pengolahan data tersebut.
Komponen penting CPU mencakup:

  • ALU (Arithmatic & Logical Unit)
  • CU (Control Unit)
  • Registers
3. Alat Penyimpan - Memory Unit
Memory Unit adalah unit yang berfungsi untuk menampung baik data maupun program di dalam sistem komputer.
Memory Unit dapat dibagi menjadi tiga , yaitu:
  • Main / Primary Storage
  • Auxiliary Storage
  • External Storage
4. Alat Keluaran - Output Unit
Output Unit adalah suatu unit yang berfungsi untuk menerima hasil-hasil pengolahan CPU yang tersimpan dalam memory unit yang dibawa ke output unit melalui perantara CPU untuk kemudian dikeluarkan sebagai output. (Contoh: Monitor, Printer, Speaker, Plotter, Disk Drive).
Output Unit mempunyai dua pengertian, yaitu:
  • Output sebagai hasil / keluaran
  • Output sebagai alat

Rabu, 19 Juni 2013

Manajemen Konflik

Pengertian Konflik


Menurut situs ensiklopedia wikidepia.com, menjelaskan konflik sebagai berikut; Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Pengertian Konflik Menurut Beberapa Ahli
Terdapat beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli, diantaranya:
  1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
  2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
  3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka memersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
  4. Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
  5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
  6. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
  7. Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace & Faules, 1994:249).
  8. Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole: 1984).
  9. Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber-sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers, 1982:234-237; Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
  10. Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda-beda (Devito, 1995:381).

Latar Belakang Terjadinya Konflik dalam Organisasi

Merujuk pada pendapat-pendapat para ahli bahwasannya kita bisa menarik kesimpulan yang sama bahwa konflik merupakan hal yang alamiah. Tidak ada suatu kelompok masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik. Konflik hanya akan musnah seiring musnahnya masyarakat itu sendiri.
Mengkerucutkan mengenai konflik ke dalam organisasi, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan meledaknya sebuah konflik dalam tubuh organisasi:

A. Faktor Manusia
  1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
  2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
  3. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
  1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya. Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
  2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi. Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
  3. Interdependensi tugas. Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
  4. Perbedaan nilai dan persepsi. Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
  5. Kekaburan Yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
  6. Masalah Status. Konflik dapat terjadi karena suatu unit atau departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit atau departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
  7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit atau departemen.

Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Pengertian Sistem Perekonomian

Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada organisasi maupun individu di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasinya. Sebuah perekonomian terencana (Planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (Market Economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Sistem Pasar

Kesempatan Bisnis atau Usaha
Dalam usaha kita dapat menggunakan beberapa cara tetapi tidak ada jaminan usaha kita akan berhasil. tetapi dalam melakukan suatu usaha kita harus berani mengambil resiko. Berikut beberapa cara melakukan usaha, yaitu:

1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan cara membuka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan catering, maka Anda bisa membuka usaha catering. Jika warga di sekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, maka Anda buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. kuncinya, kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk, dan pelayanan yang lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.

2. Jual Keunikan
Jika Anda kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil menciptakan program komputer baru misalnya, jangan ragu untuk mematenkan dan menjualnya. Penemuan baru apalagi khas dan unik sangat berpeluang menembus pasar.

3. Duplikasi Usaha Lain
Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil resiko. Misalnya di depan kampus "A" usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginya di tempat yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha itu, plus memberi sedikit nilai tambah (harga, pelayanan, kecepatan, dan keramahan). Siaplah bersaing!

4. Beri Fasilitas Tambahan
Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.

5. Jual Keterampilan
Jeli mengenali bakat orang? Itupun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang jika dikembangkan dan diberi tempat bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut berbakat dari salon-salon kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.

Selasa, 18 Juni 2013

Pengertian Bisnis dan Jenis-Jenis Bisnis

Pengertian Bisnis

Di bawah ini adalah beberapa pengertian Bisnis, diantaranya:
  1. Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (Bussiness is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society). Menurut Huat, T Chwee 1990.
  3. Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Griffin dan Ebert.
Dari beberapa pengertian bisnis di atas, dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Jenis-Jenis Bisnis

Berdasarkan kegiatannya bisnis dibagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Production (Produksi) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah suatu bahan atau sumber-sumber yang ada agar tercipta suatu produk yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikan faedahnya).
  2. Distribution (Distribusi) adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
  3. Consumtion (Konsumen) adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

Tujuan Kebijakan Bisnis

Tujuan Kebijakan Bisnis ada empat, yaitu:

1. Melindungi Usaha Kecil dan Menengah
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna untuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah untuk usaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunyai daya saing.

2. Melindungi Lingkungan Hidup Sekitarnya
Melakukan bisnis atau usaha di negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah bertujuan untuk tidak merusak atau memberi dampak negatif kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut. Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang di manfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negatif yang nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.

3. Melindungi Konsumen
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan karena mengonsumsi barang atau jasa yang di produksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayanannyapun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan untuk bekerja sama kembali.

4. Pendapatan Pemerintah
Banyaknya bisnis yang beroperasi di negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi negara kita juga. Bisnis yang beroperasi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan Devisa. Semakin banyak untung atau laba yang diperoleh suatu usaha bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak negara, demikian juga sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di negara kita ini. Namun, sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).

Senin, 17 Juni 2013

Etika Dalam Rapat Kerja

Di postingan kali ini saya akan sharing mengenai "Etika Dalam Rapat Kerja". Salah satu materi belajar dalam Etika Bisnis. Salah satu etika yang harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika akan melaksanakan pertemuan (bisnis atau rapat) maka perhatikanlah prosedur dan etika rapat. Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau ukuran tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.

Etika Rapat Kerja dan Etika Berdiskusi

Aturan – aturan tidak tertulis dalam sebuah rapat, sebaiknya kita pahami tanpa perlu diingatkan lagi, seperti aturan:

1. Etika Dalam Berbicara
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara dalam sebuah rapat, diantarnya:
  1. Membicarakan suatu masalah yang berkaitan dengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi, pemerintah, dan lain-lain, yang harus dirundingkan atau didiskusikan secara bermusyawarah.
  2. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka (tidak ada yang disembunyikan serta prasangka).
  3. Bahasa harus komunikatif.
  4. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
  5. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat, dan santun serta dapat dipahami dengan mudah oleh peserta lainnya.

2. Etika Dalam Mendengarkan
Terdapat aturan-aturan atau etika dalam mendengarkan ketika rapat sedang berlangsung. Diantaranya:
  1. Mematikan ponsel.
  2. Bila sangat terpaksa harus menjawab telepon, keluarlah dari ruangan rapat setelah mendapat izin dari pimpinan rapat.
  3. Tidak berbicara dengan peserta lain ketika pimpinan sedang berbicara.

3. Etika Menyampaikan Pendapat
Berikanlah pendapat atau usulan saat pimpinan rapat selesai berbicara atau prensentasi dan setelah dipersilahkan.
  1. Aktif dalam berpendapat, namun tidak memotong pendapat orang lain.
  2. Tidak menjatuhkan pendapat atau usulan yang dipaparkan oleh peserta lainnya.
  3. Gunakan kalimat yang sopan.

4. Etika Menanggapi Pendapat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menanggapi pendapat:
  1. Tidak menjatuhakn pendapat orang lain.
  2. Hindari debat kusir.
  3. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, tetapi langsung menarik perhatian para pendengar.

Minggu, 16 Juni 2013

Computer

Computer adalah seperangkat peralatan elektronik yang digunakan untuk mengolah data yang di dalam pengolahan datanya mempunyai kecepatan dan ketelitian yang sangat tinggi, juga mempunyai kapasitas penyimpanan data yang sangat besar, serta mampu menyimpan dan melaksanakan serangkaian instruksi yang diberikan sehingga memungkinkan komputer bekerja secara otomatis.

Keterangan: Yang digaris bawahi termasuk ciri khas utama komputer.

Istilah-Istilah yang Berkaitan Dengan Instruksi:
  1. Program adalah sekumpulan instruksi komputer yang disusun dengan menggunakan bahasa pemograman komputer yang ditujukan untuk melakukan proses pengolahan data tertentu atau aplikasi tertentu.
  2. Programmer adalah orang yang bertanggung jawab dalam penyusunan instruksi-instruksi komputer.
  3. Programming adalah kegiatan penyusunan program atau instruksi-instruksi komputer.
  4. Programming Language adalah bahasa yang digunakan di dalam menyusun instruksi komputer yang dalam penyusunannya mempunyai aturan atau kaidah dan standar yang diberlakukan. Programming Language ini dapat dipandang sebagai media komunikasi antara manusia dengan komputer. Contoh: Pascal, Basic, Fortran, Cobol, C, PHP, Java.

 

Klasifikasi Komputer


1. Berdasarkan Jenis Data yang Diolah:
  • Digital Computer adalah komputer yang digunakan untuk mengolah data kuantitatif. Komputer jenis ini banyak digunakan untuk keperluan bisnis dan administrasi.
  • Analog Computer adalah mengolah data kualitatif. Komputer jenis ini banyak digunakan di Lab-Lab dan juga sering digunakan untuk mengatur kerja mesin-mesin pabrik.
  • Hybrid Computer adalah komputer yang inputnya data kuantitatif yang outputnya data kualitatif atau sebaliknya. Komputer ini biasa digunakan pada industri.
2. Berdasarkan Tujuan Penggunaannya:
  • General Purpose Computer adalah komputer yang dapat digunakan untuk segala macam aplikasi, sering disebut sebagai komputer serbaguna.
  • Special Purpose Computer adalah komputer yang dirancang secara khusus hanya untuk aplikasi tertentu.
3. Berdasarkan Kemampuannya:
  • Large Scale Computer (Contoh: Main Frame atau Super Komputer)
  • Medium Scale Computer (Contoh: Mini Komputer)
  • Small Scale Computer (Contoh: Personal Computer/PC)


Sabtu, 15 Juni 2013

Sistem Pengolah Data

Data adalah fakta atau sebagian dari fakta yang mengandung arti, dilakukan yang biasanya dihubungkan dengan angka-angka, huruf-huruf, gambar-gambar yang menunjukan suatu ide, konsep, bahkan kejadian.

Informasi adalah suatu bentuk akhir dari data yang sudah terolah.
Dari sisi perlakuan kalau kita mendapatkan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data tersebut, sedangkan data dan informasi juga mempunyai pengertian yang relatif terhadap kepentingan seseorang. Seseorang dapat mengatakan sesuatu itu data, akan tetapi itu informasi bagi sebagian orang bahkan hanya fakta saja bagi sebagian lainnya.

Pengolahan Data adalah segala macam kegiatan yang dilakukan terhadap data untuk menjadikan data tersebut ke dalam suatu bentuk yang lebih berguna sesuai yang di inginkan.

Sistem Pengolah Data adalah suatu sistem yang terbentuk dari unsur-unsur seperti data, peralatan, manusia, prosedur, dan unsur-unsur terkait lainnya, terutama financial. Dimana unsur-unsur tersebut saling tergantung satu sama lain di dalam rangka mencapai tujuan sistem, yaitu menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu bagi manajemen.

Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Manajemen?
Fungsi dasar manajemen yaitu melakukan planning, controlling, dll. Untuk melakukan itu semua dibutuhkan data dan informasi. Maka tidak heran kesalahan atau kekurangan data atau informasi akan berpengaruh terhadap suatu manajemen. Jika pengolahan data dari perusahaan itu baik, maka pengaruh terhadap manajemen pasti baik, begitu pula sebaliknya.

Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Biaya Operasional Perusahaan?
Dalam menyelenggarakan sistem pengolahan data pasti selalu membutuhkan biaya atau uang, maka bagaimana perusahaan bisa menekan biaya operasional IT tanpa mengurangi kualitas outputnya.

Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pelayanan Pelanggan?
Dalam manajemen modern, pelanggan termasuk aset, maka harus tetap terpelihara, perusahaan harus selalu mengedepankan Customer

Jenis-Jenis Pengolahan Data:

  1. Recording adalah kegiatan pencatatan data.
  2. Classifyied adalah kegiatan pemberian identifikasi terhadap suatu data atau sekelompok data.  Contoh: Pemberian nomor kendaraan bermotor.
  3. Sorting adalah kegiatan penyusunan, pengaturan, atau pengurutan data sedemikian rupa sehingga sesuai dengan yang diinginkan dan untuk mempermudah proses pengolahan data lebih lanjut.
  4. Calculated adalah kegiatan perhitungan.
  5. Summaryzing adalah kegiatan penyusunan laporan untuk manajemen.
  6. Storing adalah kegiatan penyimpanan data atau informasi yang dilakukan dengan teknik tertentu agar data atau informasi yang disimpan mudah untuk didapatkan kembali apabila dibutuhkan.
  7. Retrieving adalah kegiatan untuk mengambil atau mendapatkan kembali data atau informasi yang telah disimpan sebelumnya.
  8. Duplicating adalah kegiatan penggandaan data atau informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
  9. Communicating adalah kegiatan komunikasi data.