belajar bahasa inggris tanpa gramar cepat dan mudah secara mandiri

Rabu, 19 Juni 2013

Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar

Pengertian Sistem Perekonomian

Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada organisasi maupun individu di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasinya. Sebuah perekonomian terencana (Planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (Market Economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Sistem Pasar

Kesempatan Bisnis atau Usaha
Dalam usaha kita dapat menggunakan beberapa cara tetapi tidak ada jaminan usaha kita akan berhasil. tetapi dalam melakukan suatu usaha kita harus berani mengambil resiko. Berikut beberapa cara melakukan usaha, yaitu:

1. Penuhi Kebutuhan Konsumen
Ini merupakan cara membuka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan catering, maka Anda bisa membuka usaha catering. Jika warga di sekitar rumah membutuhkan jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, maka Anda buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. kuncinya, kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk, dan pelayanan yang lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua jenis usaha.

2. Jual Keunikan
Jika Anda kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan. Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil menciptakan program komputer baru misalnya, jangan ragu untuk mematenkan dan menjualnya. Penemuan baru apalagi khas dan unik sangat berpeluang menembus pasar.

3. Duplikasi Usaha Lain
Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil resiko. Misalnya di depan kampus "A" usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginya di tempat yang sama? Anda cukup "memfotokopi" usaha itu, plus memberi sedikit nilai tambah (harga, pelayanan, kecepatan, dan keramahan). Siaplah bersaing!

4. Beri Fasilitas Tambahan
Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.

5. Jual Keterampilan
Jeli mengenali bakat orang? Itupun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang jika dikembangkan dan diberi tempat bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut berbakat dari salon-salon kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar